how to understand this text in different language

Rabu, 15 Januari 2014

Kisah Mpok Manih

"Tuhan menurunkan rezki kepada siapapun yang Dia kehendaki"

Hari rabu ini diawali dengan hujan yang terus turun sedari pagi. Aku yang sedang menemani bunda memasak seperti biasa selalu menemukan percakapan seru untuk kami perbincangkan untuk mengisi waktu sambil menyiapkan makan siang. Kali ini, temanya adalah masalah keadilan dari Yang Maha Adil. Memang kami membicarakan tentang kehidupan orang lain, tetapi bukanlah untuk menjelek-jelekkan tetapi untuk mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada diri orang itu.

Ceritanya begini, ketika aku masih kecil, bunda mempekerjakan seorang tukang setrika yang bernama Mpok Manih (bukan nama asli tentu saja). Bunda mengkaryakannya dirumah kami karena memang Mpok Manih yang sedang hamil sangat memerlukan pekerjaan. Suaminya sudah tidak tinggal bersamanya, karena ia adalah isteri kedua, sementara suami yang tinggal di Lampung, saat itu sedang sakit keras dan memilih tinggal dirumah isteri pertamanya. Jadilah Mpok Manih wanita yang malang yang harus mengais rezeki sendirian, untuk memberi makan anaknya yang masih kecil dan bayi dalam rahimnya. 

Setiap kali bunda merenungkan nasib Mpok Manih, bunda selalu merasa teramat sedih. akan tetapi, tahun demi tahun berganti, dan keajaiban demi keajaibanpun terjadi pada Mpok Manih. 

Keajaiban yang pertama adalah, anaknya yang 2 orang itu, semuanya laki-laki dan semuanya sekarang sudah dewasa. Mereka sudah menjadi pengusaha, karena kejujuran mereka. Mpok Manih sekarang hanya bersantai menemani cucunya karena kesehariannya sudah benar-benar dijamin kedua anaknya yang berkecukupan. Pergelangan tangan Mpok Manih dihiasi gelang emas yang lumayan tebal, dan itu membuat bunda ikut senang, mengingat semua penderitaannya dahulu, saat menyetrika pakaian kami selalu bercerita mengenai suaminya yang kurang adil dan tidak menafkahinya dengan layak dan juga kemudian malah sakit parah dan meninggal.

Keajaiban yang kedua adalah, Mpok Manih menikah lagi, kali ini dengan seorang perjaka!. Mungkin kalau Mpok Manih itu cantik atau bahenol, kami merasa itu wajar, tetapi fisik Mpok Manih benar-benar jauh dari cantik, dan lagi usianya sudah lanjut!. Ia menikah dengan seorang guru mengaji yang penyabar. Seorang jejaka yang sebelumnya adalah guru mengaji dari anak-anaknya. 

Sekarang Mpok Manih melewati hari-harinya bersama cucu dan suami dengan kebahagiaan. Sebuah keajaiban dari keadilan dan kasih sayang Alloh, SWT. 

Cerita ini terjadi benar-benar dalam dunia nyata yang aku alami sendiri. Semoga pesan Alloh melalui kisah Mpok Manih menjadi pelajaran bagi diriku. Bahwa penderitaan yang ditemani kesabaran akan manis pada akhirnya.